Virus Worm adalah autonomous intrusion
agents yang mampu melakukan penggandaan-diri dan menyebar dengan memanfaatkan
kelemahan-kelemahan sekuriti (security flaws) pada services yang umum
digunakan. Worm bukanlah sebuah fenomena baru, ditemukan pertama kali
penyebarannya pada tahun 1988. Worms telah menjadi sebuah ancaman yang
mematikan di Internet, walaupun sebagian besar kasus yang terjadi secara
spesifik adalah pada sistim berbasis Windows. Beberapa jenis worms terbaru
memanfaatkan electronic mail (e-mail) sebagai medium penyebarannya.
Perbedaan
mendasar antara worm dan virus terletak pada bagaimana mereka membutuhkan
intervensi user untuk melakukan penggandaandiri dan menyebar menginfeksi sistim
komputer. Virus lebih lambat dalam melakukan penyebaran jika dibandingkan
dengan worm. Namun virus mempunyai kemampuan lebih untuk menghindari deteksi
program anti-virus yang berusaha mengidentifikasi dan mengontrol penyebaran virus
pada sistim komputer. Namun pada praktek penyebarannya sebuah virus dapat
menjadi sebuah worm. Untuk memudahkan pembahasan, kita membatasi terminologi
antara worm dan virus dengan mempertimbangkan metode aktivasi yang dilakukan
oleh sebuah worm proses yang dilakukan sebuah worm untuk mengeksekusi pada
sebuah sistim komputer dan mekanisme penyebaran proses yang memungkinkansebuah
worm berkelana dari satu host ke host yang lain.
ada juga Virus Worm menyerang jejaring sosial Facebook.
Setidaknya 45.000 password pengguna jejaring sosial Facebook di Inggris dan
Prancis telah tercuri. Pelaku pencurian password adalah bagian dari malware
atau virus yang dijuluki Ramnit, yang telah beraksi sejak April 2010. Awalnya
ia menyerang data perbankan. Facebook menganggap ini masalah serius. Mereka menemukan
“cacing” jenis terbaru melalui sistem portal pengaman virtual bernama Seculert.
“Kami menduga Ramnit menyerang melalui link yang ditujukan
kepada korban pengguna,” kata Departemen Riset Seculert. Kalau link itu dikirim
ke pengguna lainnya, serangan akan meluas.
Melalui blognya, Seculert mengingatkan pengguna untuk
berhati-hati dalam memilih password yang digunakan di dunia virtual. “Kejahatan
di dunia maya mengambil keuntungan dari orang-orang yang cenderung menggunakan
password sama,” tulis blog tersebut.
Cacing yang sedang gencar menyerang jejaring sosial ini
sebelumnya dikenal suka menyerang pengguna surat elektronik alias email. Data
Seculert menyatakan sebanyak 800 ribu mesin terserang virus Ramnit sejak
September hingga Desember 2011.
Menurut penyedia antivirus Symantec, pada Juni 2011
sebanyak 17,3 persen virus yang menginfeksi perangkat lunak berasal dari varian
Ramnit. Nah, untuk mengantisipasinya, pengguna Facebook disarankan agar selalu
mengaktifkan antivirus.
Menurut konsultan portal pengaman Sophos, George Cluley,
masalahnya adalah akun Facebook yang terinfeksi sulit diketahui. “Kesulitan
bagi pengguna Facebook adalah tidak adanya tanda peringatan jika password
terserang virus,” kata Cluley.
sumber :
Report-Yusuf.Doc (budi.insan.co.id/courses/security/2006-2007/Report-Yusuf.doc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar